Rabu, 14 Maret 2012

Sinopsis NoveL “Dibawah Lindungan Ka’bah” karya Hamka Angkatan 30-an

Seorang pemuda bernama Hamid, sejak berumur empat tahun telah ditinggal mati ayahnya. Ayah Hamid mula-mula ialah seorang yang kaya. Karena itu banyak sanak saudara dan sahabatnya. Tetapi setelah perniagaannya jatuh dan menjadi melarat, tak ada lagi sanak saudara dan sahabatnya yang datang. Karena sudah tak terpandang lagi oleh orang-orang sekitarnya itu, maka pindahlah ayah Hamid beserta ibunya ke kota Padang, yang akhirnya dibuatnya sebuah rumah kecil. Ditempat itulah ayah Hamid meninggal. Tatkala Hamid berumur enam tahun, untuk membantu ibunya ia mintakepada ibunya agar dibuatkan jualan kue-kue untuk dijajakan setiap pagi.
Di dekat rumah hamid terdapat sebuah gedung besar yang berpekarangan luas. Rumah itu telah kosong karena pemiliknya, seorang Belanda, telah kembali kenegerinya. Hanya penjaganya yang masih tinggal, yakni seorang laki-laki tua yang bernama Pak Paiman. Tetapi tak lama kemudian, rumah itu dibeli oleh seorang-orang kaya yang bernama Haji Jakfar. Isterinya bernama Mak Asiah dan anaknya hanya seorang perempuan saja yang bernama Zainab.
Setiap hari Hamid dipanggil oleh Mak Asiah karena hendak membelimakanan yang dijualnya itu. Pada waktu itu juga ia ditanya oleh Mak Asiah tentang orang tuanya dan tempat tinggalnya. Setelah Hamid menjawab pertanyaan itu, Mak Asiah pun meminta kepada Hamid agar ibunya datang ke rumahnya. Sejak kedatangan ibu Hamid ke rumah Mak Asiah itulah, maka persahabatan mereka itu menjadi karib dan Hamid beserta ibunya sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri.
Ketika Hamid berumur tujuh tahun, ia pun atas biaya Haji Jakfar yang baik hati itu disekolahkan bersama-sama anaknya, Zainab, yang umurnya lebih muda dari pada Hamid. Pergaulan Hamid dengan Zainab, seperti pergaulan antara kakak dengan adik saja. Setelah tamat dari SD, Hamid dan Zainab pun sama-samadilanjutkan sekolahnya ke Mulo.
Setelah keduanya tamat dari Mulo, barulah Hamid berpisah dengan Zainab,karena menurut adat Zainab harus masuk pingitan, sedang Hamid yang masih dibiayai oleh Haji Jakfar, meneruskan pelajaran ke sekolah agama diPadang panjang. Di sekolah itulah Hamid mempunyai seorang teman laki-laki yang bernama Saleh.
Pada suatu petang, tatkala Hamid pergi berjalan-jalan di pesisir, bertemulah ia dengan Mak Asiah yang baru datang dari berziarah ke kubur suaminya. Ia naik  perahu sewaan bersama-sama dua orang perempuan tua lainnya. Pada pertemuan itulah Mak Asiah mengharapkan kedatangan Hamid ke rumahnya pada keesokan harinya, karena ada suatu hal penting yang hendak dibicarakannya. Setelah Hamid datang pada keesokan harinya ke rumah Mak Asiah, maka Hamid pun dimintaitolong oleh Mak Asiah agar ia mau membujuk Zainab untuk bersedia dinikahkan dengan kemenakan Haji Jakfar yang pada waktu itu masih bersekolah di Jawa.Tetapi permintaan itu ditolak oleh Zainab dengan alasan ia belum lagi hendak menikah. Penolakan itu sebenarnya disebabkan Zainab sendiri telah jatuh cinta kepada Hamid. Bagi Hamid sendiri, sebenarnya ia cinta kepada Zainab, hanyacintanya itu tidak dinyatakan berterus terang kepada Zainab. Karena itulah,sebenarnya suruhan Mak Asiah itu bertentangan dengan isi hatinya. Tetapi karena ia telah berhutang budi kepada Mak Asiah, maka dilaksanakan permintaan tersebut.Setelah kejadian itu Hamid pun pulang ke rumahnya, tetapi sejak itu, ia tidak  pernah lagi datang ke rumah Mak Asiah, karena sejak itu ia meninggalkan kota Padang menuju Medan dan selanjutnya pergi ke tanah Suci Mekah. Dari Medan Hamid berkirim surat kepada Zainab untuk minta diri pergi menurutkan kemana arah kakinya berjalan. Surat Hamid itulah yang selalu mendampingi Zainab yang dalam kesepian itu.
Tentang Saleh, setelah ia tamat dari pelajarannya di sekolah agama diPadang panjang, ia pun menikah dengan seorang gadis teman Zainab yang bernama Rosna. Setelah menikah Saleh meneruskan pelajarannya ke Mesir. Tetapi sebelumke Mesir, ia naik haji ke Mekah lebih dahulu. Tentang Rosna, walaupun ia sudah menikah, sering pula ia datang ke rumah Zainab, sehingga dari gerak-gerik dan pernyataan Zainab kepadanya nyata sekali bahwa Zainab sebenarnya mencintaiHamid. Hal itu oleh Rosna diberitahukan kepada suaminya yang ada di Mekah.Kebetulan di Mekah Saleh dapat bertemu dengan Hamid dan pengaduan isterinya itu dikabarkan pula kepada Hamid, sehingga hal Zainab yang sengaja dilupakannyaitu, sekarang timbul dalam ingatannya kembali. Hanya saja sekarang ia lebihsenang, karena ternyata cintanya mendapat balasan dari pihak Zainab.
Sepuluh hari kemudian sekembali Saleh berziarah dari Madinah, iamendapat surat dari Rosna yang mengabarkan keadaan diri Zainab yang makin bertambah kurus karena sakit-sakit saja. Bersamaan dengan surat itu, Hamid pun menerima surat dari Zainab yang mengabarkan tentang dirinya yang sakit-sakit saja,sehingga ia berpengharapan sangat tipis untuk dapat bertemu. Kedatangan surat Zainab itulah yang menyebabkan kesehatan Hamid bertambah tergangguan sakitnya makin payah.
Tidak lama kemudian Saleh mendapat kawat dari isterinya yangmengabarkan bahwa Zainab telah meninggal. Kabar kematian Zainab itu dapatdiketahui oleh Hamid sehingga menyebabkan ia makin bertambah sedih. Kesedihan yang dideritanya itulah yang menyebabkan Hamid meninggal dunia di bawahlindungan ka’bah di tanah suci Mekah, dan dikuburkan di kuburan tanah suci itu.

1 komentar:

  1. gmna cara ngasih daun2 yg jatuh itu???aku jga mau mnghias blog aku :)trus cra ngubah panahnya gmna?? heheh mksh ~`~

    BalasHapus